News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Babak Baru Partai Golkar

Nusron Komandoi Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Jawa dan Sumatera

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi muda Partai Golkar Nusron Wahid (tengah) di DPP Partai Golkar, Senin (30/5/2016).

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Politisi Muda Partai Golkar Nusron Wahid dipercaya masuk kepengurusan dibawah kepemimpinan Ketua Umum Novanto untuk posisi strategis, yakni Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I meliputi wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar.

Atas amanat jabatan itu, Nusron mengaku siap menjadi bagian dari upaya recovery partai, khususnya dalam kembali menjadikan Partai Golkar sebagai pemenang pemilu, dan yang terdekat adalah memenangi 50 persen lebih pilkada serentak tahun depan.

"Ini pertaruhan bagi saya dan barisan anak-anak muda. Salah satu sinyal recovery Pilkada, 102, kita 53. Minimal angka di atas 50 persen. Pilkada putaran pertama di bawah 50 persen, kita posisi 8. Ini sangat mengecewakan. Pilkada bukan tujuan, itu jalan untuk mencapai pemenangan pemilu. Kalau menang Pilkada, Pileg menang," kata Nusron, Senin (30/5/2016).

Nusron mengatakan, kepengurusan baru Partai Golkar punya tugas berat untuk menyongsong momentum politik. Namun, dia bersyukur karena dalam kepengurusan yang rekonsiliatif ini beberapa tokoh pembaharu partai masuk dalam posisi strategis. Selain dirinya, kata Nusron, masuk juga Agun Gunanjar Sudarsa dan Agus Gumiwan serta politisi muda dan potensial lainnya.

"Ini tengah-tengah badai Partai Golkar kita ada kesempatan untuk recoveri. Sisi baik kepengurusan ini adalah mau dan berani akomodir tokoh kritis dan pembaharu. Sebagai contoh misalnya, Pak Agun (Agun Gunanjar Sudarsa) dimasukan ke pemenangan pemilu," ungkapnya.

Sementara itu, Nusron yang kini juga menjabat Kepala Badan Nasional Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengaku akan segera menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan atas amanat di partai. Hal tersebut untuk menanyakan apakah boleh rangkap jabatan di pemerintahan dan partai politik.

"Setelah ini diumumkan, ada SK saya menghadap ke pak presiden. Apa diperkenankan apa tidak, apakah boleh merangkap atau pilih salah satu. Dua-duanya untuk kepentingan rakyat," kata Nusron.

Sebelumnya Nusron sudah merasa akan menjadi pengurus Partai Golkar. Bahkan dia pernah menanyakan jika dia menjadi pengurus partai, bagaimana pendapat Jokowi.

"Waktu masih wacana pernah ngadep, waktu itu (Jokowi) senyum-senyum saja," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini