TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak enggan menanggapi komentar Politikus Demokrat Ruhut Sitompul.
Ruhut menganggap Dahnil hanya menumpang ketenaran dengan melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
PP Muhammadiyah melaporkan Ruhut ke MKD terkait ucapan 'Hak Asasi Monyet' saat rapat Komisi III DPR dengan Kapolri.
"Silakan saja produksi tuna etika baru, saya enggak menanggapi diksi kotor seperti dengan diksi sama, yang jelas kami lakukan adalah agar sikap Ruhut sebagai politisi, figur bisa diperbaiki," kata Dahnil di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Menurut Dahnil, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berkepentingan untuk memberhentikan Ruhut Sitompul.
Dahnil menilai sikap Ruhut menghina SBY yang mengusung politik santun.
"Kami perlu mendorong dan suport untuk mmberhentian Ruhut itu bukan kepentingan Demokrat saja tapi kepentingan publik," kata Dahnil.
Ia juga yakin SBY tidak tertawa karena sikap Ruhut.
Meskipun, Ruhut mengatakan SBY tertawa mendengar kabar tersebut.
"Saya yakin Pak SBY mendorong politik beretika, Ruhut justru bertentangan," kata Dahnil.