TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memenuhi undangan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Surya Paloh buka puasa bersama di kantor Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2016).
Sedianya, hanya Jusuf Kalla yang dijadwalkan hadir ke acara tersebut.
Namun mendadak Jokowi muncul.
"Saya dan pak Wapres diundang pak Surya Paloh untuk buka puasa bersama. Alhamdulillah tadi tidak direncana," ujar Jokowi kepada wartawan, usai menghadiri buka puasa bersama.
Dalam kesempatan buka puasa itu, ketiganya sempat terlihat terlibat dalam obrolan hangat.
Namun tidak jelas apa yang yang dibicarakan Presiden, Wakil Presiden, dan ketua umum partai pendukung pemerintah itu.
Kepada wartawan, Jokowi menegaskan bahwa yang dibahas ketiganya, tidak terkait reshuffle atau perombakan kabinet.
"Kalau bertiga ya tadi di didalam berbicara masalah mi Aceh, martabak Medan, sama soto Bangkong, itu saja," ujar Jokowi.
Saat ditanya kapan Presiden akan mengambil keputusan soal reahuffle, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memilih untuk diam saja.
Dalam kesempatan terpisah, Surya Paloh mengaku yang dibahas dalam pertemuan tadi, lebih dari sekedar menu berbuka puasa.
Ia akui, bersama Presiden dan Wakil Presiden juga sempat dibahas soal rancangan undang-undang (RUU) penghapusan pajak, atau tax amnesty.
Kepada Presiden ia menanyakan sejumlah hal soal RUU tersebut.
"Apakah sesuai ekspektasi, harapan ingin dicapai karena memang momentumnya saya pikir sudah tidak sehangat ekspektasi awal," ujarnya