Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ā€ˇPresiden Joko Widodo telah merekomendasikan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri.
Pencalonan perwira terbaik Alumni Akpol 1987 ini, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) seakan menjadi jawaban Presiden atas spekulasi munculnya nama-nama perwira tinggi Polri.
Tito merupakan nama baru untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun bulan Juli mendatang.
Menanggapi rekomendasi presiden Jokowi, Pengamat Kepolisian, Kombes (purn) Alfons Loemau, menilai pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri sudah tepat.
Dikatakannya, mantan Kapolda Metro Jaya ini sudah teruji di medan penugasan yang berat, di Polda Tipe A, setelah sebelumnya juga pernah menjabat Kapolda Papua.
Menurut Alfons, Presiden Jokowi pasti sudah mempertimbangkan banyak aspek, untuk memilih Tito Karnavian sebagai calon Kapolri tunggal.
"Saya tekankan, Presiden mempunyai hak prerogratif untuk menentukan siapa calon kapolri yang baru. Pasti sebelumnya sudah banyak pertimbangan yang diambil sehingga muncul nama Tito Karnavian," kata Alfons saat dihubungi wartawan, Rabu (15/6/2016).
Alfons menuturkan, ke depan tantangan keamanan dalam negeri yang menjadi tugas Polri cukup berat. Seperti Pilkada serentak tahun 2017, sehingga butuh Kapolri yang cakap dan kaya akan pengalaman.
"Beliau sudah kaya akan pengalaman, pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, serta penangkapan Dr Azhari di Malang. Semenjak itu kariernya langsung melejit," tuturnya.
Lebih lanjut Alfons menjelaskan, Komjen M Tito Karnavian juga memiliki akseptabilitas yang baik di kalangan rekan-rekan sesama perwira tinggi di Mabes Polri.
"Untuk semua jendral bintang tiga, semuanya mempunyai kapasitas yang mumpuni, saya yakin mereka akan menerima apabila Tito Karnavian menjadi Kapolri," tukasnya.