Laporan wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Teman Ahok membantah seluruh tudingan yang menyebutkan adanya aliran uang sebesar RP 30 miliar dari pengembang proyek reklamasi.
Uang tersebut dituduhkan digunakan untuk kegiatan operasional mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok.
"Tidak betul. Kalaupun itu ada itu bukan dari Cyrus (lembaga konsultan politik) tapi dari Hasan Nasbi (Chief Executife Officer Cyrus Network), itu dari personal," ujar juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas di kantornya, Griya Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016).
Menurut Amalia, sumber utama pendanaan relawan Teman Ahok berasal dari penjualan merchandise bertemakan Teman Ahok.
Hingga saat ini omset penjualan kaos, topi, dan lainnya tersebut mencapai Rp 5 miliar.
Selain melalui merchandise, pendanaan juga berasal dari donasi yang hanya dapat disalurkan saat kegiatan Ahok Fair.
"Terakhir itu kita buka donasi saat Teman Ahok Fair. Di Teman Ahok Fair itu orang bisa sponsorship, bisa beli booth, bisa juga dengan membeli tiket, tidak bisa menyumbang dalam bentuk uang begitu saja," katanya.
Amalia mengatakan dari acara penggalangan dana Teman Ahok Fair yang diselenggarakan akhir Mei lalu, pihaknya berhasil mendapatkan pemasukan sebesar Rp 820 juta.
"Totalnya Rp 1,6 miliar, kemudian dikurangi biaya produksi jadi keuntungannya kurang lebih sekitar 820 juta," katanya.
Ia mengaku belum mengetahui total aliran dana yang masuk dan keluar di Relawan Teman Ahok. Ia berjanji akan mempublikasikannya.
Menurutnya tidak mudah menyusun laporan keuangan sambil mengejar target pengumpulan satu juta KTP. Yang pasti Teman Ahok tidak menerima bantuan dalam bentuk uang.
" Tidak sedikit yang kita tolak karena tidak ada merchandisenya. Jadi kalau ada tudingan Teman Ahok terima 30 M, orang itu harus berhadapan dengan ratusan orang yang membantu menyumbang ke Teman Ahok dalam bentuk barang," pungkasnya.
Sebelumnya dalam rapat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu, anggota Komisi 3 dari Fraksi PDI P, Junimart Girsang menyebut adanya dugaan aliran uang dari pengembang proyek reklamasi ke Relawan Teman Ahok. Uang tersebut disalurkan melalui staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja dan Lembaga Konsultan Politik Cyrus Network.(*)