TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan bahwa teroris memiliki ideologi tertentu.
Mereka meyakini masuk surga bila berkonfrontasi dengan polisi.
Tito sudah mewawancarai narapidana terorisme dan menemukan jawaban yang sama.
"Mereka yakin masuk surga saat konfrontasi. Di Bogor, ditangkap hidup-hidup. Dia nangis karena hilang momentum fight dengan polisi. Kalau fight mati masuk surga," kata Tito saat fit and proper test di Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Menurut Tito, pemahaman seperti itu membuat petugas kepolisian AS, Perancis dan Spanyol bingung.
Sebab, mereka berhadapan dengan orang yang siap mati. Padahal, petugas tak siap mati.
"Petugas di sana sudah mengepung, diwarning, didobrak lalu masuk flash bank. Ternyata sudah dipasang bom di apartemen. Polisi mati 20-an," ujar Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Berhadapan dengan itu, kita tidak mau hadapi resiko," katanya.
Hal yang sama terjadi dengan terduga teroris Siyono yang tewas.
Tito mengatakan Siyono melakukan perlawanan dengan memukul anggota.
"Anggota bisa pukul dengan dengkul sehingga patah rusuk ya lima," tuturnya.