Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri berupaya meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ramadaniya 2016.
Operasi ini berlangsung mulai 30 Juni hingga 15 Juli 2016.
Berdasarkan data tahun lalu, angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik itu tinggi.
Tercatat jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 3048 kasus terjadi di seluruh Indonesia.
Dari 3048 kasus kecelakaan lalu lintas, sebanyak 646 jiwa meninggal dunia, 1057 menderita luka berat, dan 3891 menderita luka ringan.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian laka lantas tersebut.
"Kurang disiplin pengendara mematuhi aturan berlalu lintas. Ada pemudik tak memperhatikan kelaikan kendaraa dan kelelahan dalam mengemudikan kendaraan," tuturnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).
Selain faktor manusia, kata dia, penyebab kecelakaan lalu lintas pun dapat disebabkan sarana dan prasarana di jalan.
Hal ini seperti adanya kerusakan jalan, kurangnya fasilitas dan sarana prasarana jalan di jalur yang dilalui pemudik maupun akibat pengaruh perubahan cuaca.
Untuk mencermati berbagai faktor itu, kata dia, aparat kepolisian dan instansi terkait berkewajiban untuk melakukan langkah antisipatif melalui tindakan pereentif, preventif maupun penegakan hukum.
"Serta didukung kerjasama sinergis dengan pemberdayaan unsur terkait maupun mitra kamtibmas lainnya untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas," katanya.