News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Operasi Tangkap Tangan KPK

Banyak Panitera Ditangkap KPK, Ruhut Minta Pengadilan Direformasi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panitera Pengganti PN Jakarta Utara, Rohadi (memakai baju tahanan) keluar dari kantor KPK Jakarta usai diperiksa, Kamis (16/6/2016). Rohadi ditahan karena diduga menerima suap terkait pengurangan vonis perbuatan asusila terhadap anak yang dilakukan Saipul Jamil. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mendukung KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) panitera PN Jakarta Pusat. Ia mengaku sedih karena aparat yang ditangkap KPK.

"Kita acungi jempol lah. Ya jadi bagi kami Demokrat tetap dukung KPK mau siapapun yang OTT kita dukung," kata Ruhut ketika dikonfirmasi, Jumat (1/6/2016).

Ia menngingatkan rakyat menjadi miskin karena ulah koruptor. Namun, tetap saja koruptor masih merajalela.

"Apalagi lembaga pengadilan. jadi kami kebetulan karena libur lebaran, nanti setelah lebaran," katanya.

Ruhut mengatakan Komisi III DPR berencana memanggil MA terkait maraknya penangkapan oknum pengadilan. Ia cukup kaget dengan penangkapan tersebut karena kejadian yang berulang.

"Kok kejadian lagi. memang pengadilan kita harus direformasi dan semua aparat penegak hukum harus ikut bertanggungjawab. baik itu pengacara, jaksa, hakim, dan masyarakat. jangan lah kita coba nyogok-nyogok gitu. melemahkan iman mereka. tapi para aparat, apalagi, dia di pengadilan kan mewakili Tuhan. jangan tergoda lah," jelasnya.

Ruhut pun meminta pelaku tersebut diberi sanksi seberat-beratnya. Apalagi, panitera suatu saat akan jadi hakim.

"Dihukum seberat beratnya. kalo remunerasi gajinya dinaikkan. Enggak kurang kok itu. jadi kesadaran daripada mereka. apa sih yang dicari kok sampai begitu? masalah hukum lagi. udah kebangetan. jadi kita acungi jempol buat KPK," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini