News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Teroris di Turki

PP Muhammadiyah Kutuk Keras Serangan Bom di Turki

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutuk keras pelaku dan otak pengeboman di Istanbul, Turki, Rabu (29/6/2016).

Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan membunuh dan menyakiti manusia tidak berdosa dan menimbulkan kerusakan di muka bumi merupakan perbuatan biadab yang bertentangan dengan ajaran luhur agama, khususnya Agama Islam.

"Sebagai agama damai, Islam mengajarkan agar setiap manusia, khususnya umat Islam, agar senantiasa berbuat baik kepada sesama, menciptakan perdamaian dan kerahmatan bagi semesta," katanya dalam keterangan tertulis kepada Tribun, Jumat (1/7/2016).

PP Muhammadiyah mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Turki untuk mengusut tuntas motif, pelaku, dan otak pengeboman dan mengadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ia juga berpesan kepada umat Islam Indonesia agar tidak terpengaruh provokasi berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan kerukunan umat beragama.

Ia pun menyampaikan simpati dan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada Pemerintah dan rakyat Turki, para korban, dan keluarganya baik mereka yang wafat maupun luka-luka.

"Mereka yang wafat semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah sesuai dengan amal perbuatannya dan yang dirawat semoga diberikan kesembuhan," ucapnya.

Turki menetapkan hari berkabung atas insiden bom Turki yang menewaskan 42 orang.

PM Turki Binali Yildirim mengumumkan hari berkabung, Rabu (29/6/2016).

Pada hari itu, bendera Turki di penjuru negara itu dan di kedutaan besar Turki di penjuru dunia dikibarkan setengah tiang.

Sedangkan, jumlah korban dari insiden yang terjadi di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, itu bertambah setelah ada korban cedera yang tewas.

Menurut pernyataan dari kantor Gubernur Istanbul, dari 42 orang korban tewas, 10 orang di antaranya adalah warga negara asing.

Korban cedera juga dinyatakan telah mencapai 239 orang, di mana 109 orang di antaranya sudah diizinkan keluar dari rumah sakit.

Turki terus meyakini bahwa kelompok ISIS dalang di balik insiden yang terjadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini