TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurai kemacetan panjang saat mudik Lebaran, pemerintah membuka beberapa ruas jalan tol.
Ruas jalan tol tersebut memang sudah layak dan pantas dilalui hanya saja belum dibuka secara resmi.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis H Sumadilaga menegaskan bahwa beberapa ruas jalan tol yang dibuka secara fungsional untuk arus mudik dan balik Lebaran 2016, tetap mengutamakan keselamatan pengguna jalan.
Hal tersebut dibuktikan dengan telah dipasangnya berbagai rambu-rambu, dan ditetapkan beberapa aturan dalam menggunakan ruas jalan tol fungsional tersebut.
Seperti diketahui, pada arus mudik Lebaran tahun ini ada penambahan beberapa ruas jalan tol, namun tidak semuanya beroperasi penuh karena ada yang hanya digunakan fungsional atau sementara.
Beberapa ruas jalan tol yang digunakan secara fungsional adalah Tol Bawen-Salatiga (Jawa Tengah) dan Solo-Kertosono (Jawa Tengah).
“Dibukanya beberapa ruas jalan tol secara fungsional tidak dipaksakan, karena kondisinya memang sudah fungsi dan sangat baik namun memang belum diresmikan,” ucap Danis dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin (4/7/2016).
Ia mengatakan bahwa untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, pada jalan tol fungsional tersebut telah dilengkapi rambu-rambu, kemudian ditetapkan aturan kecepatan maksimal 30 kilometer per jam, dan hanya dibuka pada waktu tertentu saja, seperti pada pukul 06.00 hingga 17.00.
Menurutnya, jalan tol yang dibuka secara fungsional tersebut bertujuan untuk memecah kemacetan di jalan non tol saat arus mudik.
“Seperti ruas jalan tol Pejagan-Pemalang tahun lalu yang juga dibuka secara fungsional, dengan dibukanya jalan tol tersebut sangat membantu sekali dalam memecah kemacetan,” katanya.
Jalur Mudik Siap
Sebelumnya, saat konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai Persiapan Jelang Mudik Lebaran 2016, Danis menyampaikan bahwa secara umum jalan nasional siap untuk dilalui pemudik.
Bahkan dalam menghadapi arus mudik lebaran 2016, sejak sebelum Ramadhan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan kepada seluruh pejabat eselon 1 dan 2 untuk melakukan survei terhadap jalur mudik yang sering dilalui pemudik.
Hasil inspeksi menunjukkan bahwa total jalan dan jembatan di jalur mudik sepanjang 18.317.7 kilometer di seluruh daerah, pada umumnya dalam kondisi mantap dan siap dilalui.