TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arus balik masih terus berjalan hingga H+6. Pasalnya banyak pemudik yang masih berada di luar kota Jakarta untuk berlibur dan berekreasi disaat liburan anak sekolah.
Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat yang masih melakukan perjalanan pulang ke ibukota Jakarta, agar tidak trauma melewati tol Cipali dan Pantura.
Karena jika pemudik takut, akan berimbas kepada jalur pantai selatan Jawa yang bisa menyebabkan penumpukan arus lalu lintas.
"Kepada masyarakat jika terlalu banyak ke selatan dialihkanke Pantura atau jalan tol Cipali, tidak usah trauma, karena fenomena arus terbalik," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Sugihardjo menjelaskan dari arus mudik Cikampek ke Cipularang keluar gerbang tol Brebes Timur (Brexit) sangat macet karena dari jalan besar menjadi kecil. Sedangkan arus balik sebaliknya dari minor ke mayor.
"Dari gardu Brexit cukup ambil kartu tidak transaksi," ungkap Sugihardjo.
Sugihardjo menambahkan setiap pengemudi yang berada di arus balik, harus mematuhi petugas di lapangan ketik terjadi rekayasa lalu lintas. Sugihardjo pun yakin tidak akan terjadi kemacetan seperti saat arus mudik saat puncak arus balik di H+9 dan H+10 pada Sabtu (16 Juli) dan Minggu (17 Juli).
"Patuhi petugas di lapangan tugas beban merata, kondisi terbalik, tidak ada transaksi di ujung awal perjalanan," papar Sugihardjo.