TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan teror di Nice, Wilayah Perancis Selatan.
"Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan tersebut. Pemerintah juga menyampai simpati serta duka cita kepada keluarga korban," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal berdasarkan keterangannya, Jumat (15/7/2016).
Segera setelah memperoleh informasi tersebut pada dini hari ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi perintahkan Konsulat Jenderal RI Marseille yang membawahi wilayah Perancis Selatan untuk memastikan kondisi WNI di wilayah sekitar.
"Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Iqbal.
Namun demikian KJRI Marseille terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.
Berdasarkan data yang ada terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Perancis Selatan. Diantaranya terdapat sekitar 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Namun demikian Nice merupakan salah satu tujuan wisata utama selama musim panas saat ini.
Bagi WNI di sekitar Nice dan keluarga WNI di Indonesia yang memerlukan informasi, dapat disampaikan nomor HOTLINE KJRI MARSEILLE +33618221283 dan HOTLINE Perlindungan WNI Kemlu 081290070027
Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 15 Juli 2016 dini hari telah terjadi serangan teror terhadap kerumunan massa yang sedang merayakan Bastille Day di Nice, wilayah Perancis Selatan.
Pelaku menggunakan truk untuk menabrak kerumunan dalam kecepatan tinggi dan diikuti dengan tembakan ke arah massa. Ororitas setempat memperkirakan sekurangnya 77 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.