TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah terjadinya pelarangan bermain Pokemon Go oleh Majelis Ulama Saudi Arabia. Tidak menutup kemungkinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan melarangnya.
Menurut Ketua MUI pusat bidang pendidikan dan perkaderan ulama KH. Abdullah Jaidi apa bila sudah menjurus ke hal negatif permainan akan dilarang.
"Kalau permainan ini menjadi sesuatu yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan moral yang menjurus ke hal negatif tentunya menjadi sesuatu yang perhatikan dan diberikan larangan," kata Jaidi Kamis (21/7/2016).
Ia memprediksi kedepannya jika itu menjadi hal yang tidak mendapat perhatian kita. Seperti orangtua, keluarga, suami istri ini bisa menjurus kepada hal-hal yang lebih besar lagi.
"Ini akan menganggu baik dihubungan antar kehidupan rumah tangga, teman, dan sebagainya," ujarnya di gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat
Ia juga menyampaikan game ini tidak sehat bagi generasi muda. Ada di beberapa kejadian di berbagai tempat di belahan dunia ini dia seperti terhipnotis dengan pokemon
itu sehingga konsentrasi pemikirian tidak berada pada kondisi yang di alami.
"Itulah yang mengakibatkan bisa terjadi takala berjalan tertabrak mobil dan pada saat dia ada sesuatu yang lebih urgent di kesampingkan," ungkapnya.
Selain itu, ia menyampaikan sebagai seorang muslim harus memperhatikan bahwa waktu dalam kehidupan kita ini sesuatu yang sangat berharga.
"Waktu tidak boleh kita buang dengan sia-sia apalagi tidak kita manfaatkan dengan optimal," jelasnya disela-sela waktu rapat.
Hal tersebut menjadi perhatian berbagai ulama, khususnya di MUI. Namun larangan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Masyarakat kita lebih terbuka, komunikasi terbuka, media sosial terbuka. kita tidak bisa membendung hal itu. Apa lagi dimanfaatkan untuk hal-hal positif," ujarnya. (Alija berlian Fani)