TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menjamin selama proses pemeriksaan, istri kedua Santoso Delima alias Dalima akan diperlakukan baik.
Terlebih selama ini Delima ikut dalam pelarian Santoso dan berbulan-bulan tinggal nomaden di dalam hutan Poso.
Alhasil sebelum diperiksa soal keterlibatannya, Dokkes Polda Sulteng juga memeriksa kesehatan Delima.
"Kapolri sudah memerintahkan Kapolda Sulteng agar pemeriksaan pada istri kedua Santoso dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dilibatkan pula Polwan dan diberi pelayanan kesehatan pada yang bersangkutan," ujar Boy saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (23/7/2016).
Ditanya apakah saat ditangkap Delima membawa senjata api atau bom? Boy mengaku belum tahu.
"Saya belum dapat laporan, nanti apa saja yang ditemukan akan diinventarisir. Karena kan dari informasi saat baku tembak Senin lalu, satu wanita yang kabur bawa senjata," ujarnya.
Untuk diketahui, Sabtu (23/7/2016) pagi, istri kedua Santoso bernama Delima ditangkap di sebuah gubuk di Tambarana, Poso, seorang diri.
Saat ditangkap, Delima tidak melakukan perlawanan.
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
Dikabarkan Delima malah menyerahkan diri sehingga tim Satgas Tinombala tidak menembak Delima.
Beredar foto proses evakuasi Delima dari atas gunung ke kota, Delima tampak menggunakan cadar hitam panjang hingga dibawah lutut.
Kemudian dia menggunakan celana panjang bermotif army.
Sebelumnya Delima bersama Basri dan istri Basri berhasil lolos kala baku tembak dengan tim Satgas pada Senin (18/7/2016) silam.
Saat itu, suami Delima (Santoso) dan anak buahnya, Muchtar tewas ditembak.
Kini jenazah keduanya sudah dimakamkan dengan pengawalan ketat.
Sedangkan keberadaan Basri dan sang istri masih belum diketahui dan terus dilakukan perburuan oleh Tim Satgas Tinombala.