TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu, menteri di Kabinet Kerja menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (26/7/2016) malam.
Pertama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Pengamatan wartawan, dia masuk ke Istana Merdeka melalui pintu Wisma Negara. Ketika turun dari mobil dinasnya, Yuddy tampak tergesa-gesa masuk ke dalam Istana.
"Dipanggil (Presiden) biasa, rapat pagi, rapat malam," ujar Yuddy sembari terus berjalan masuk.
Setelah itu, sejumlah menteri satu per satu berdatangan, yakni Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Dari menteri-menteri itu, hanya Thomas Lembong yang masuk ke Istana Merdeka melalui pintu yang biasa digunakan para pejabat keluar atau masuk Istana.
Sementara, seluruh menteri lain masuk melalui pintu yang sama dengan Yuddy.
Ada sejumlah mobil berpelat "RI" lainnya yang datang setelah kedatangan menteri-menteri itu. Namun, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melarang wartawan untuk mendekati pintu Wisma Negara.
Alhasil, tak dapat diketahui siapa menteri lain yang turut menemui Presiden malam-malam.
Para menteri itu pun keluar tidak melalui Pintu Sekretariat Negara seperti biasanya, melainkan pintu Jalan Medan Merdeka Utara.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo enggan mengeluarkan pernyataan terkait pemanggilan yang boleh dibilang di luar kebiasaan Presiden tersebut.
"Saya tidak ada statement," ujar Johan.
Namun, Menteri Sekretariat Negara Pratikno yang diwawancarai wartawan, Selasa sore mengatakan, pemanggilan itu merupakan bagian dari kerja Presiden.
"Ini bagian dari agenda Presiden yang banyak. Ya rapat terbatas, ya manggil menteri dan seterusnya," ujar Pratikno.