Laporan Wartawan Tribunnews.com Lendy Ramadhan dari Cilacap
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - "Tiap mau eksekusi mati, hujan mas."
Begitulah penuturan Dewi, warga yang tinggal di sekitar Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Eksekusi mati terhadap 14 terpidana mati akan dilakukan di dalam lapas dalam waktu dekat.
Remaja perempuan yang tinggal di Nusakambangan sejak lahir itu mengatakan bahwa ketika akan ada penembakan, para personel keamanan sibuk untuk mensterilkan dan menjaga akses masuk Dermaga Wijaya Pura, yang biasa digunakan untuk mendekati Lapas Nusakambangan.
"Paling banyak polisi aja mas, pada sibuk jaga sama suruh warga minggir," kata Dewi.
Dewi mengaku, selama dirinya mengikuti eksekusi mati di dekat dermaga, suara senjata para eksekutor tidak terdengar.
"Nggak mas, dari yang pertama sama yang ke dua, saya ngga pernah denger mas," ucapnya.
Ia juga menyatakan tidak ada hal-hal ghaib di sekitar dermaga yang ditemuinya.
Diakuinya, saat eksekusi mati gelombang pertama, warga lebih banyak yang berkumpul di dermaga.
Sedangkan untuk yang ketiga kalinya, personel keamanan lebih banyak yang diturunkan daripada yang ke dua dan yang pertama.
"Ngga ada mas, ya cuma polisi sibuk, hujan, itu aja si mas. Kalo yang pertama itu lebih banyak orang yang di sini (dekat dermaga Wijaya Pura), kalo sekarang polisinya banyak," tambahnya.