TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun beredar informasi soal pelaksanaan eksekusi mati akan dilakukan pada Kamis tengah malam nanti atau Jumat dini hari, namun pihak Kejaksaan Agung belum memberikan pemberitahuan secara resmi pada awak media untuk disampaikan ke publik.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ricky Gunawan, pengacara dari seorang terpidana mati asal Nigeria, Humprey Ejike.
Ricky mengaku pihaknya belum mendapat informasi resmi soal kapan waktu pasti eksekusi.
"Soak eksekusi mati apa benar malam ini juga tidak ada pengumuman resmi. Yang ada hanya diberitahukan ke keluarga supaya siap-siap. Dan pada saya pengacara juga diminta stand by sampai malam. Jadi bahasanya tidak eksplisit soal malam ini eksekusi," tutur Ricky saat dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2016).
Dibeberkan Ricky, ada yang berbeda antara eksekusi kali ini dengan eksekusi tahun lalu yakni, tahun ini tidak ada brefing H-1 sebelum eksekusi.
"Tahun lalu saya juga mendampingi eksekusi mati. Kalau tahun lalu itu ada breafing di malam sebelum eksekusi. Tahun ini tidak ada," tuturnya.
Ricky menambahkan sinyal-sinyal pelaksanaan eksekusi kian dekat.
Hal ini ditandai dari pengamanan di Nusakambangan yang diperketat.
Selain itu beberapa jalur juga sudah disterilkan dan anggota Brimob menyebar di beberapa titik.
Mereka yang tidak berkepentingan, tidak diizinkan masuk ke areal Nusakambangan.