News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Freddy Budiman

Kapolri Utus Kadiv Humas Temui Haris Azhar Klarifikasi Curhatan Freddy Budiman

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Tito Karnavian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri akan mengklarifikasi kebenaran soal cerita Freddy Budiman yang curhat ke Koordinator KontraS, Haris Azhar, dimana Freddy memberikan sejumlah setoran hingga miliaran ke BNN dan pejabat Polri.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian ‎mengaku sudah memerintahkan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar secepatnya menemui Haris Azhar.

"Saya sudah tugaskan Kadiv Humas ketemu dengan Pak Haris. Supaya diketahui informasi tepatnya seperti apa. Yang beredar di viral ini informasi tidak jelas, ‎ada disebutkan Polisi ada BNN dan lain-lain," ujar Tito, Jumat (28/7/2016) di Mabes Polri. 

Tito melanjutkan nantinya apabila dari hasil pertemuan antara Kadiv Humas dengan Haris bisa didapatkan data lengkap, maka itu akan di ditindaklanjuti oleh Polri.

Namun apabila tidak ada data lengkap, menurut Tito bisa saja itu adalah alasan dari Freddy untuk menunda eksekusi mati.

Lagi-lagi soal beredarnya viral curhatan Freddy pada Haris soal Freddy memberikan uang setoran hingga Miliaran pada Polri dan BNN, ditegaskan Tito itu hanya informasi. 

"Yang beredar ini informasi, bukan kesaksian karena dia (Haris) mendengar dari orang lain‎. Saya intinya sudah tugaskan Kadiv Humas temui Harris secepat mungkin. Apa ada data detail atau segitu saja," katanya.

‎Untuk diketahui, Koordinator KontraS, Haris Azhar dalam pesan singkatnya menceritakan bagaimana tereksekusi mati, Freddy Budiman pernah mengungkapkan dirinya memberi sejumlah uang kepada BNN sebagai 'Uang Setor' bisnis narkobanya.

"Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 Miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri," ujar Freddy kepada Harris sebelum dieksekusi.

"Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua, di mana si jenderal duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun,” cerita Harris mengutip Freddy, Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini