Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kewenangan untuk menutup sekolah yang diduga terkait gerakan Fethullah Güllen benar adanya, maka kewenangan untuk menutupnya ada pada Kemendikbud.
"Kalau sekolah ditutup itu wewenangnya berada dibawah Kemendikbud," ujar Lukman, saat ditemui di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016)
Ia menuturkan pihaknya tidak menangani masalah pengelolaan sekolah.
Lebih lanjut, Lukman menuturkan tidak ada lembaga pendidikan yang berada di bawah kementerinnya yang terafiliasi dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
"Tidak ada satupun madrasah maupun lembaga keagaaman lainnya, yang menjalin kerjasama dengan lembaga yang dilarang Turki atau diminta untuk ditutup," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Turki menyebutkan, ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu.
Gulen pun kini diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.
Melalui siaran pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Kamis (28/7/2016), diuraikan nama-nama kesembilan lembaga yang dimaksudkan tersebut.
Kesembilan lembaga pendididikan tersebut adalah Pribadi Bilingual Boarding School yang berada di Depok dan Bandung.
Lalu, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.
Kemudian, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Pemerintah Turki mengharapkan kerja sama Indonesia terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
"Hal ini penting untuk menyatakan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan oleh organisasi teroris FETO, sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan itu," demikian bunyi pernyataan dalam surat tersebut.