Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepekan telah berlalu sejak Koordinator KontraS Haris Azhar menyampaikan kesaksian terbukanya terkait testimoni Freddy Budiman atas keterlibatan unsur aparat BNN, Polri, TNI dan bea cukai dalam sindikat dan kartel jaringan narkotika di Indonesia.
Dukungan dari publik terhadap Haris Azhar pun meluas.
Ada yang membuat poster, stiker, hingga pengaduan memenuhi Posko Darurat Bongkar Aparat yang dibuat untuk menampung aspirasi warga.
Hingga pukul 14.20 WIB, petisi dukungan terhadap Haris Azhar terus mengalir dengan jumlah tanda tangan sebanyak 19.841 pendukung.
Petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo supaya membentuk Satuan Tugas Antimafia Narkoba.
Untuk itu pula sang pembuat petisi , Puri Kencana Putri, mengundang semua pendukung petisi tersebut untuk bergabung dalam Kongkow di Depan Istana #MelawanGelap karena kita #PercayaKontraS. Demikian undangan yang ditulisnya di situs www.change.org
"Kongkow ini bukan aksi. Bukan demonstrasi. Apalagi unjuk rasa. Kongkow ini adalah sarana kita bertemu, bersapa dan merapatkan semangat dalam agenda menagih akuntabilitas negara," tulis pembuat petisi.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Ia mengajak kepada seluruh pendukung petisi berkumpul, Jumat (5/8/2016) malam, pukul 21.00 WIB di depan Istana Presiden RI Jalan Medan Merdeka Utara.
"Bawa gadget, senter, dan penerangmu. Mari terangi Istana Negara dan berikan cahaya agar Presiden RI mau berpihak kepada kebenaran dan mendukung langkah koreksi ini," katanya.
"Dukungan kalian amat dibutuhkan, karena petisi hanya sekadar klik onlina yang harus dikelola dengan tindakan konkret publik seluas-luasnya," tambahnya.
Selain itu, tagar maya #SayaPercayaKontraS juga digunakan secara viral oleh akun-akun Twitter dengan tujuan memberikan dukungan moriil kepada KontraS dan jaringan sipil dalam mendorong negara, utamanya Polri membongkar keterlibatan aparat dalam jaringan Narkoba.
Pembuat petisi, yang tergabung dalam gerakan Indonesia Berantas Mafia Narkoba menyayangkan sikap reaktif tiga lembaga penegak hukum dan keamanan yakni Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan TNI yang melaporkan Haris Azhar ke Mabes Polri..
"Kami menilai bahwa pelaporan ini merupakan reaksi atas terendusnya skandal kartel narkotika di balik keterangan Freddy. Karena itu, gerakan ini ingin mengajak dukungan publik yang solid untuk membongkar keterlibatan aparat dari bisnis narkotika di Indonesia," tulis Puri Kencana Putri dalam petisi yang dibuatnya.