TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi berhasil menembak mati satu orang suku Uighur di Poso yang diduga kuat jaringan Santoso.
Satu orang suku Uighur yang tertembak tersebut diklaim polisi merupakan orang terakhir yang berada di Indonesia.
"Itu (orang Uighur yang tertembak) yang terakhir. Itu yang terakhir," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Tito menjamin bahwa sudah tidak ada lagi suku Uighur yang berideologi garis keras di Indonesia.
Menurutnya, polisi sudah melakukan penyisiran terhadap kelompok Uighur garis keras di Indonesia.
"Kita deteksi sudah tidak ada lagi orang Uighur. Kalau ada (lagi) kita tangkap," tegasnya.
Diketahui, kontak tembak terjadi di Poso pada Rabu pagi antara tim satgas Tinombala dengan dua orang tak dikenal.
Satu orang ditemukan tewas ditembak, sementara satu orang lagi melarikan diri.
Satu yang tertembak tersebut menurut polisi adalah suku Uighur.