TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri tidak menampik adanya kabar Mayjen (purn) Kivlan Zein saat ini sedang bertolak ke Filipina sebagai satu bentuk upaya penyelamatan sandera.
"Itu jadi salah satu upaya saja. Detail lebih lanjutnya ada di Crisis Centre di Menkopolhukam," kata Juru Bicara Kemenlu, Armanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Kivlan merupakan sosok yang disebut-sebut menjadi orang yang mempunyai pengaruh yang cukup besar di Filipina karena pengalaman dirinya yang bertugas selama lima tahun di Filipina.
Dalam upaya pembebasan 10 orang WNI yang disandera pertama kalinya, tim negosiator yang terdiri dari Kivlan, Nur Misuari dan perwakilan dari pemerintah lainnya disebut mempunyai andil besar.
Saat ini, lanjut Armanatha, menteri luar negeri terus memberikan tekanan kepada pemerintah Filipina untuk pembebasan sandera Abu Sayyaf.
"Kami terus berikan tekanan kepada pemerintah Filipina dan menigkatkan kerjasama bersama pemerintah Malaysia karena terjadi dua penculikan terakhir di perairan Malaysia," ujar Armantha.