Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo terpaksa mencopot Arcandra Tahar, yang baru 20 hari menjabat Menteri ESDM, lantaran memiliki dua kewarganegaraan.
Wakil Ketua DPR, Hidayat Nur Wahid, meminta pembisik yang merekomendasikan Arcandra kepada Presiden Jokowi harus diusut, karena memberikan informasi tak lengkap.
"Siapa yang kemarin mengusulkan Pak Arcandra harus diusut untuk mempertanggungjawabkan usulannya," ujar Hidayat di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).
Presiden Jokowi harus juga jawab atas apa yang telah terjadi dengan membuka kepada publik siapa sebenarnya orang yang menjadi pembisiknya itu.
"Katakanlah kita berasumsi bahwa Pak Jokowi menerima informasi yang tidak akurat, berarti yang memberi informasi harus bertanggungjawab," sambung dia.
Hidayat berujar, publik harus menghargai kerelaan pria asli Minang tersebut pulang ke Indonesia untuk mengabdi kepada negara dan bangsa Indonesia.
Keputusan yang diambil membuat Arcandra harus meninggalkan karier menterengnya di Amerika Serikat. Selama di sana, gaji Arcandra jauh lebih tinggi dibandingkan gaji seorang menteri.
"Kok masih mau pulang, itu yang kita hargai," ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.