Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih percaya Filipina untuk membebaskan warga Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf meski tenggat pembayaran uang tebusan sudah lewat.
"Kita minta Filipina berusaha dengan baik, karena sama, apabila ada masalah di Indonesia tentu yang berupaya Indonesia juga," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (18/6/2016).
Ia mengatakan Pemerintah Indonesia tak bisa mengintervensi Filipina yang saat ini masih berupaya menumpas kelompok bersenjata di Filipina Selatan dan menyelamatkan para sandera.
Dari sebelas orang yang ditahan, seorang di antaranya, Muhamad Sofyan, sukses melarikan diri dari cengkeraman kelompok penyandera. Sofyan adalah ABK TB Charles.
Sofyan melarikan diri ketika ia hendak dipenggal para penyandera.
Menurut Wapres JK, memaklumi setiap penyandera di mana pun selalu mengancam sanderanya, termasuk kelompok Abu Sayyaf. "Di mana pun di dunia selalu begitu," ujar dia.