TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian telah memakamkan jenazah Ibrohim, warga Suku Uigur, China yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala, di Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Jenazah Ibrohim dimakamkan hari ini pukul 10.45 WITA di Pekuburan Paboya, Kel Paboya Kec Mantikulore, Palu. Pukul 11.30 WITA selesai dikubur," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Jumat (19/8/2016) di Mabes Polri.
Agus melanjutkan prosesi pemakaman Ibrohim berlangsung aman dan lancar tanpa ada gangguan.
Kemudian mengenai teroris yang tewas, Agus menegaskan sesuai SOP harus dilakukan proses identifikasi baik melalui antemortem maupun posmortem.
Lantaran Ibrohim adalah WNA dan keluarganya ada di China, maka Polda Sulteng memutuskan untuk lebih dulu memakamkan jenazah Ibrohim.
"Kami tidak punya data keluarga yang bersangkutan. Polda Sulteng memutuskan supaya jenazah dimakamkan dulu," ujarnya.
Untuk diketahui, terjadi kontak tembak antara kelompok Santoso dengan Satgas Tinombala, Rabu (17/8/2016) di Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir.
Akibat kontak tembak itu, satu orang tewas yakni Ibrohim, suku Uigur sementara satu orang lainnya berhasil kabur dan kini dalam perburuan.
Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi mengatakan awal kejadian tersebut berdasarkan informasi dari laporan intelijen ke tim Satgas.
Saat tim Satgas melakukan penyisiran berdasarkan laporan intelijen, tim melihat dua orang tidak dikenal.
Untuk memastikan siapa dua orang tersebut, aparat meneriaki sandi Operasi Tinombala tapi malah dibalas dengan tembakan dan lemparan bom lontong dari dua orang tersebut.
Kontak tembak pun terjadi antara Satgas dengan kedua orang itu. Usai baku tembak mereda, aparat melakukan penyisiran di lokasi.
Ditemukan satu orang tewas tertembak berjenis kelamin laki-laki dari Suku Uigur.
Sementara satu orang lain melarikan diri dan masih dalam pengejaran.