Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin angkat bicara mengenai informasi dua mahasiswi yang ditangkap aparat keamanan Turki.
Hasanuddin berharap kedua mahasiswi tersebut tidak terlibat seperti yang disangkakan aparat Turki.
"Kita berharap bahwa kedua mahasiswa itu tidak terlibat dalam kegiatan yang disangkakan," kata Hasanuddin melalui pesan singkat, Jumat (19/8/2016).
Hasanuddin mengatakan aparat keamanan Turki saat ini sedang melakukan penyisiran atau sweeping terkait percobaan kudeta. Namun, dua mahasiswi tersebut tidak dalam posisi di tempat yang dikejar aparat.
"Jadi di sekitar komplek situ," katanya.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kedua WNI tersebut sudah ditangkap sejak 11 Agustus 2016 di rumah tinggalnya di Kota Bursa, Turki.
Identitas kedua mahasiswi tersebut adalah DP asal Demak dan YU asal Aceh.
"Beberapa upaya sudah dilakukan KBRI Ankara untuk memberikan perlindungan kepada keduanya," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/8/2016).
KBRI sudah memastikan bahwa kedua mahasiswa itu didampingi pengacara. Segera setelah mengetahui penangkapan itu, KBRI juga telah menghubungi keluarga kedua mahasiswa untuk menyampaikan kejadian tersebut.
Iqbal menambahkan, hingga saat ini belum diperoleh pemberitahuan resmi mengenai tuduhan apa yang disangkakan terhadap kedua mahasiswi itu.
Diperoleh penjelasan bahwa semula keduanya tidak termasuk target penangkapan.
"Namun, saat aparat keamanan melakukan penangkapan di salah satu rumah yang dikelola Yayasan Gulen, kedua mahasiswa ada di rumah tersebut dan mengakui bahwa mereka berdua memang tinggal di rumah tersebut," kata Iqbal.