Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama hampir 2,5 jam Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan Wiranto menemui Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta, Minggu (21/8/2016).
Namun, seorang Liason Officer (LO) yang memakai jas dengan bros lambang bendera Timor Leste mengatakan bahwa pertemuan tersebut bersifat bilateral.
"Iya benar, ada pertemuan di dalam. Sepertinya membahas perbatasan," jelasnya saat dikonfirmasi.
Diketahui setidaknya masih ada dua kawasan yang dipersengketakan antara Indonesia dengan Timor Leste.
Sengketa pertama adalah dua titik batas darat antara Indonesia dengan Timor Leste atau daerah sengketa Un Resolved Segment, Noelbesi-Citrana dan segment Bijael Sunan-Oben yang berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Selain itu, juga terdapat sengketa lahan di kawasan Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang antara masyarakat Indonesia dengan Timor Leste.
Kawasan Naktuka di wilayah Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sudah digarap warga Oecusse untuk berkebun.
Setelah Timor Leste merdeka, warga asal Oecusse tidak hanya berkebun, tetapi juga membangun pemukiman sehingga membuat warga Amfoang resah.
warga Amfoang tidak mau menerima aksi penyusupan untuk menguasai wilayah NKRI secara sistematis tersebut.
Sudah ada perjanjian sebelumnya antara Indonesia dengan Timor Leste untuk tidak ada aktivitas di kawasan tersebut sebelum ada penyelesaian sengketa.
Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk benar-benar menghentikan sengketa yang ada.