TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memimpin penyusunan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasional. Peta jalan ini penting karena Indonesia kekurangan tenaga vokasi untuk mengisi proyek pemerintah yang sedang dikerjakan.
Puan menjelaskan, peta jalan revitalisasi pendidikan vokasional dirumuskan oleh tim penyusun yang terdiri dari lintas kementerian. Dia menjelaskan, ketua penyusunan jalan revitalisasi SMK adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sementara ketua penyusunan peta jalan revitalisaei politehnik dan akademi oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Adapun ketua penyusunan peta jalan revitalisasi balai latihan kerja dan magang/kerja praktek adalah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
“Kita butuh sinergi untuk merevitalisasi pendidikan vokasional ini sebab link and match itu tidak mudah. Kita butuh roadmap yang jelas untuk menggerakkan semua kementerian dan lembaga sehingga tenaga kerja vokasional bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri,” katanya usai Rakor Revitalisasi Pendidikan Vokasional di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Puan menjelaskan, program pemerintah yang sedang dibuat itu banyak sekali. Pemerintah pun harus mengantisipasinya dengan menyiapkan sumber daya manusianya yang kompetitif. Puan menginginkan semua kementerian dan lembaga ini menyiapkan tenaga vokasi yang bisa menunjang program pemerintah tersebut agar bisa menangkal masuknya tenaga kerja asing. Kekhawatiran ini muncul karena Puan mengaku kesiapan dan juga jumlah sumber daya manusia di Indonesia masih sangat kurang.
“Sebelum Oktober nanti saya harap peta jalan revitalisasi pendidikan vokasional dapat terselesaikan oleh tim penyusun. Dari rakor ini kita bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam revitalisasi pendidikan vokasional. Kita minta agar kementerian/lembaga bisa lebih fokus dalam merumuskan revitalisasi pendidikan vokasional,” katanya.
Dalam Rakor tersebut Puan meminta kepada Kemendikbud memberikan pelatihan ataupun magang kepada semua siswa SMK agar siap dipakai di semua proyek pemerintah. Sementara itu khusus kepada Kemenristek Dikti agar menyiapkan program sertifikasi kepada siswa yang baru lulus SMK.
Puan mengatakan, revitalisasi pendidikan vokasional juga membutuhkan sinergi yang lebih luas dengan Kementerian Koordinator yakni Kemenko Perekonomian dan Kemenko Kemaritiman.
Rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya.
Rapat sebelumnya menyiratkan adanya tiga jalur dalam revitalisasi pendidikan vokasional yakni jalur pertama revitalisasi SMK, jalur kedua revitalisasi politehnik dan akademi kejuruan, jalur ketiga revitalisasi balai latihan kerja dan program magang bersertifikat. Rapat terdahulu juga menekankan perlunya dipertimbangkan 12 sektor prioritas MEA dan kebutuhan industri dalam negeri dalam melakukan revitalisasi pendidikan vokasional.