Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai memproses uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala BIN. Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanudin mengatakan surat presiden akan dibacakan pada rapat paripurna, Selasa (6/9/2016).
"Rabu komisi lakukan uji kelayakan, dan hari Kamis hasil uji kelayakan itu kita bwa ke paripurna, kemudian Insya Allah pada Jumat yang saya dengar akan dilakukan pelantikan di istana," kata Hasanudin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Politikus PDIP itu menyampaikan Budi Gunawan akan ditanya mengenai fungsi dan peran badan intelejen sesuai UU yang berlaku. Ia juga memprediksi adanya pertanyaan lain yang akan ditanyakan ke Budi Gunawan.
"Saya nanti ada pertayaan ekstra yang menyangkut masalah dan fungsi intelejen juga menyangkut peran BIN dalam memberantas terorisme yang sekarang ini menjadi sentral pembicaraan," ujar Hasanuddin.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengusulkan dilakukannya pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Surat usulan pergantian Kepala BIN itu diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Selama kurang lebih satu jam Pratikno melakukan pertemuan tertutup dengan Pimpinan DPR di lantai 3 Gedung Nusantara III. Pimpinan yang hadir melakukan pertemuan dengan Pratikno antara lain Ketua Ade Komarudin, Wakil Ketua Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan.
"Saya mengantarkan surat dari Presiden ke pimpinan DPR. Isi suratnya yakni usulan Presiden untuk pergantian Kepala BIN," kata Pratikno, Jumat (2/9/2016).
Presiden, kata Pratikno mengusulkan nama Komjen Polisi Budi Gunawan menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Untuk proses selanjutnya, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada DPR untuk ditindaklanjuti.
"Jadi Kepala BIN yang diusulkan nama baru yaitu Pak Budi Gunawan. Proses selanjutnya di DPR menunggu pertimbangan DPR," tuturnya.