Laporan Wartawan Tribunnews.com ,Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menghargai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai calon Kepala BIN.
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Golkar Meutya Hafidz menilai Presiden Jokowi sudah memilih Budi Gunawan secara hati-hati.
"Keputusan pemerintah akan kita kawal," kata Meutya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Mengenai kasus yang sempat menimpa Budi Gunawan, Meutya yakin Presiden Jokowi telah melakukan kajian yang mendalam serta mendengar berbagai masukan terkait sosok Kepala BIN.
"Karena presiden akan menjadi single user dari KaBIN. Waktunya juga lama, karena isu pergantian sudah agak lama," tuturnya.
Meutya lalu menyampaikan tugas yang harus dilakukan Budi Gunawan.
Menurutnya, koordinasi harus segera dibenahi.
Contohnya, BAIS, Intelijen Polri, dan Intelijen Kejaksaan.
"Kalau BIN mampu, intelijen akan lebih kuat. Kalau bisa disatukan," ujarnya.
Budi Gunawan ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Kepala BIN Sutiyoso.
Penunjukkan dilakukan untuk meregenarasi kepemimpinan, mengingat Sutiyoso telah berumur 71 tahun.
Surat pencalonannya sudah diberikan Presiden kepada Pimpinan DPR, Jumat (2/9/2016).
Surat itu pun sudah dibacakan dalam sidang paripurna, Selasa, 6 September 2016.
Setelah itu, Komisi I akan memprosesnya dengan melakukan uji kelayakan dan kepatuhan.
Hasil uji kelayakan dan kepatuhan itu bakal dibawa ke sidang paripurna untuk dibacakan, pada Kamis, 8 September 2016.