TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergegas berdiri dari kursi khusus di geladak paling atas di KRI Banjarmasin.
Tempat dimana Panglima Tertinggi TNI ini menyaksikan langsung jalannya puncak latihan perang TNI AL, Armada Jaya XXXIV 2016 di Perairan Banongan, Situbondo, Jatim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju podium dan meraih microphone untuk memberi aba-aba dan komando.
Presiden ketujuh RI ini sangat antusias untuk menjadi saksi kedigdayaan percobaan alat strategis TNI AL ini.
Atas perintah Panglima Tertinggi TNI tersebut, tiga iring-iringan KRI siaga dan siap meluncurkan rudal terbaru yang didatangkan dari China C705.
Rudal dengan daya jangkau sampai 140 KM. Konon harga satu rudal buatan China ini sekitar Rp 20 miliar.
Ketiga KRI itu adalah KRI Celurit 641. Persis di belakangnya KRI Kunjang 642. Jika kapal pertama gagal menembakkan rudal, kapal kedua yang menggantikannya.
Sementara kapal ketiga KRI Layang 635 yang membawa rudal C805.
sai MC mempersilakan, Jokowi pun mengambil alih komando latihan.
"Pasopati Satu... Di sini Presiden Republik Indonesia. Laksanakan penembakan rudal... " perintah Jokowi melalui pengeras suara.
Mulai Presiden asal Solo ini mengambil posisi siap menghitung dimulainya penembakan rudal C705.
"Perhitungan mundur.. 10...9...8...7...6...5...4...3...2...1. Awas ... Tembak!" Perintah Jokowi.
Presiden yang sukses sebagai Eksportir mebel ini memusatkan perhatiannya pada iring-iringan tiga kapal pengangkut rudal buatan China. Dia terus berdiri.
Tampak Presiden ini hanya tersenyum nyengir karena hingga hitungan terakhir, rudal gagal diluncurkan.