Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan Hayono Isman mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta. Meskipun, Demokrat yang tergabung dalam Poros Cikeas mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Hal itupun mendapat tanggapan dari Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto. Ia menilai Hayono dan Ruhut merasa punya alasan kuat mendukung Ahok karena pencalonan Agus tergolong mendadak serta mengejutkan.
"Atau mungkin ada alasan lain, misalnya Agus tidak ikut proses penjaringan. Ini adalah test bagi kepemimpinan Pak SBY, apakah berani menegakkan disiplin organisasi kepada Ruhut dan Hayono atau tidak," kata Tri Dianto melalui pesan singkat, Senin (26/9/2016).
Loyalis Mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum itu juga menduga SBY merasa bersalah karena Agus dicalonkan tidak melalui prosedur yang wajar. Sehingga Ketum Demokrat tersebut tidak berani memberikan sanksi kepada dua kadernya.
Tri menuturkan sikap kedua kader itu untuk menguji nyali SBY untuk berani bersikap tegas.
"Kalau dilihat dari kelantangan Ruhut dan Hayono, itu seperti menantang Pak SBY untuk memecat. Mungkin kedua orang tersebut sudah merasa tidak ada masa depan di Demokrat," katanya.
Poros Cikeas akhirnya mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta. Politikus Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada 2017.
"Sekali Ahok tetap Ahok," kata Ruhut ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (23/9/2016).
Ruhut menyatakan akan mendukung Demokrat di Pilkada DKI Jakarta bila partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendukung kader internal. Sementara Agus bukanlah kader Demokrat melainkan anggota TNI aktif.
"Kalau Demokrat punya kader aku dukung. Agus itu TNI aktif, belum tahu kapan mundurnya (dari TNI)," kata Anggota Komisi III DPR itu.