TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Bhayangkari Pusat, Jumat (30/9/2016) menggelar Seminar antikorupsi dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-64 tahun 2016 di auditorium STIK/PTIK, Jakarta Selatan.
Turut diundang menjadi narasumber dalam seminar itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan.
Secara simbolis, Basaria sempat menyematkan pin bertuliskan "Saya Perempuan Anti Korupsi" kepada Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati Karnavian.
Ketua Umum Bhayangkari Tri Suswati Karnavian mengatakan organisasi yang dipimpinnya berkomitmen untuk menjadi organisasi bebas korupsi.
"Bhayangkari berkomitmen menjadi lembaga bebas korupsi. Ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Kapolri," tegas Tri Suswati di sela-sela seminar.
Menurutnya Bhayangkari sebagai istri polisi diminta aktif untuk mengingatkan dan mencegah suami melakukan tindak korupsi. Pasalnya para Bhayangkari adalah orang terdekat dari anggota tersebut.
"Bhayangkari sebagai orang terdekat dari polisi, penting perannya untuk mengingatkan suami agar tidak korupsi," ujar Tri Suswati, istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini.
Tri menjelaskan alasan korupsi tidak hanya karena tuntutan keluarga atau ekonomi.
Karena banyak juga pelaku korupsi yang sebelumnya sudah memiliki harta berlimpah ruah tapi tetap korupsi.
Acara seminar ini disambut baik oleh Basaria.
Diungkapkan Basaria melalui program KPK yakni Saya Perempuan Antikorupsi (APAT) diharapkan bisa membentengi para istri Bhayangkari dari godaan korupsi.
"Inisiatif ibu Kapolri mengundang KPK untuk berbicara kepada seluruh Bhayangkari, sangat baik. Kebetulan, kami (KPK) punya program SPAT (Saya Perempuan Antikorupsi). Jadi nantinya seluruh ibu Bhayangkari didorong menjadi anggota SPAT atau paling tidak dia mengetahui cara mencegah keluarganya melakukan korupsi," tambah Basaria.