TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir menjelaskan bahwa latihan angkatan bersenjata Indonesia yang dilakukan di Natuna hari ini tidak ada kaitan dengan memanasnya situasi di Laut Cina Selatan (LCS).
Dia menjelaskan bahwa bukan berarti latihan perang TNI harus mengirimkan berbagai macam pesan kepada negara-negara yang berada di sekitar wilayah Indonesia.
"Latihan itu dilakukan di wilayah Indonesia dan ini merupakan latihan biasa. Tidak ada yang spesial, yang spesialnya mungkin karena ini dilakukan berbarengan dengan ulag tahun TNI," katanya di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Armantha menjelaskan dimanapun latihan yang dilakukan oleh TNI dan berada di wilayah kedaulatan Indonesia, adalah kebutuhan TNI sebagai institusi pertahanan negara dan tidak serta merta ingin menunjukkan sesuatu kepada negara lain.
"Karena ini intinya kita melakukan di kawasan kita, ini kembali lagi saya tekankan ini adalah latihan normal, yang biasa dilakukan TNI," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Mengawali agenda kunjungan kerja di bulan Oktober, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Kamis, (6/10/2016).
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan lepas landas melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menggunakan Pesawat Khusus Boeing 737-400 milik TNI AU pada pukul 07.00 WIB.
Sejumlah agenda telah menanti Presiden Joko Widodo dalam kunjungan singkatnya selama satu hari penuh.
Setibanya di Bandar Udara Ranai, Presiden Joko Widodo akan melakukan peninjauan Static Show Peralatan Tempur.
Usai mendapat paparan, Presiden Joko Widodo langsung menuju panggung acara untuk menyaksikan Manuver Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga diagendakan meresmikan Terminal Bandar Udara Ranai, yang terletak di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Usai peresmian, Presiden Joko Widodo beserta rombongan melanjutkan perjalanannya menuju Selat Lampa dengan menggunakan Helikopter Super Puma.
Di lokasi tersebut, Presiden Joko Widodo akan melakukan peninjauan pembangunan Cold Storage Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKT).
Setelah itu, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombingan meninjau Dermaga Apung serta Dermaga Beaching TNI AL.
Perumahan Zipur dan Marinir menjadi lokasi peninjauan terakhir yang akan dikunjungi Presiden Joko Widodo sebelum kembali ke Jakarta dan mengakhiri kegiatannya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Kepulauan Natuna adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.