News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tren Dunia Justru Penggabungan, Bukan Pemekaran Daerah

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirjen Otda Djohermansyah Djohan bersaksi dalam sidang terdakwa Atut Chosiyah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (5/6/2014). Atut didakwa terlibat dalam kasus dugaan suap sengketa pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) *** Local Caption *** Dirjen Otda Djohermansyah Djohan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Otonomi Daerah, Djohermansyah Djohan menilai saat ini Indonesia justru berjalan melawan arus jika kembali mempersoalkan perlunya pemekaran daerah baru dengan trend yang sedang berkembang di Dunia.

Menurut Djohan, saat ini trend Dunia justru mengedepankan penggabungan daerah ketimbang memekarkan daerah.

"Trend dunia sekarang, bukan pemekaran, namanya amalgamasi, penggabungan kota-kota," ujar Djohan dalam diskusi Perspektif Indonesia yang digelar oleh Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Mantan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini mengungkapkan, ada beberapa kota di Amerika Serikat, Australia maupun di Eropa, sebagai negara maju yang justru menggabungkan daerahnya.

"Misal di Amerika, di Australia, di Eropa. Itu gabung 3 jd satu. Itu efisien dan utk penangkap globalisasi. Itulah semangat orang di dunia. Seperti Uni Eropa, reunited," kata Djohan.

Meski demikian, Djohan mengatakan pemekaran daerah bukanlah hal yang 'haram' dilakukan, hanya saja daerah yang ingin memekarkan diri harus betul-betul siap.

"Daerah otonom itu punya kemampuan mampu mengatur, mengurus rumah tangganya, local governance. Ini duit enggak kuat, enggak punya kemampuan yang memadai minta daerah otonom, membani APBN," kata Djohan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini