News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Usai Ngopi

Kuasa Hukum: Tidak Rasional Jessica Rencanakan Pembunuhan di Tempat yang Belum Pernah Ia Kunjungi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka Jessica Kumala Wongso mendengarkan kesaksian manager, pegawai, Kasir, dan Barista kafe Olivier dalam sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di PN Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016). Dalam sidang tersebut dilakukan beberapa rekonstruksi ulang serta ditunjukan bukti pembayaran atau struk serta rekaman CCTV percakapan antara Jessica dan Jukiyah saat memesan kopi Vietnam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sordame Purba, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso mengatakan sangat tidak rasional bila kliennya dituding merencanakan pembunuhan pada Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta.

Jessica menurut Sordame sudah empat tahun tidak pulang ke Indonesia‎. Datang dan mengunjungi Kafe Olivier pun baru pertama kali.

"Sehingga dia (Jessica) tidak mengetahui suasana dan keadaan Kafe Olivier‎," papar Sordame dalam sidang lanjutan beragenda pembacaan pledoi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).

Karena itu, kata Sordame, sangat tidak masuk akal jika Jessica merencanakan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin di tempat yang baru pertama kali dikunjugi.

Apalagi itu terjadi di siang hari ketika kafe ramai didatangi pengunjung.

"Tidak rasional membuat perencanaan pembunuhan di tempat yang belum pernah dikunjungi, apalagi di tempat keramaian, terang benderang di mana orang bisa lihat gerak-gerik terdakwa," katanya.

Soal kedatangan Jessica lebih awal daripada Hani dan Mirna, menurut Sordame lantaran Jessica ingin melihat suasana Mall Grand Indonesia. ‎

Jessica datang lebih awal juga karena ingin membeli cinderamata ‎untuk diberikan kepada Hani dan Mirna.

"Oleh karenanya ia meluangkan waktu terlebih dahulu untuk mengira-ngira, suvenir apa yang dilihat tepat,"

‎"Tidak benar datang lebih awal untuk melihat kondisi dan suasana rencana pembunuhan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini