TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai bahwa apa yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo saat sambangi Kementerian Perhubungan ketika operasi tangkap tangan mengungkap kasus pungutan liar (Pungli) adalah sebuah kemarahan.
"Itu jadi bukti kegeraman beliau, karena ini kan memang mungkin sudah mengakar," kata Ray saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Ray Rangkuti menjelaskan Kementerian Perhubungan menjadi salah satu kementerian yang berada di barisan depan untuk pelayanan publik. Sehingga dinilai wajar ketika Jokowi datang.
Terlebih, kementerian perhubungan berada di bawah pemerintahannya secara langsung, serta yang melakukan penangkapan adalah pihak kepolisian.
"Yang ditangkap oknum kementerian dan yang menangkan kepolisian, sehingga wajar saja. Kalau yang menangkap KPK, Jokowi tidak akan datang," kata Ray.
Dia berharap program operasi pemberantasan pungli (OPP) yang dicanangkan Jokowi tidak berhenti hanya satu dua bulan ke depan, tapi bisa dilangsungkan setidaknya hingga selesai pemerintahan.