Jembatan Putrapinggan yang menghubungkan antara Desa Putrapinggan, Kec. Kalipucang dengan Desa Babakan Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran terputus pada Minggu malam (9/10/16) lalu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menginstruksikan pembangunan jembatan jembatan bailey, yang sementara bisa digunakan untuk menghubungkan kedua desa jalur lalu lintas utama arah Banjar-Pangandaran.
"Teknologi waktu itu belum memadai mengantisipasi arus yang sedemikian derasnya. Jadi jembatan ini bukannya ambrol tapi menurun, teknologi ya belum memadai waktu pembangunannya tahun 78 itu," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat meninjau jembatan tersebut, Rabu (12/10/16).
Lebih lanjut Wagub pun menjelaskan, jembatan bailey sebagai penghubung sementara harus segera dibangun.
Hal tersebut untuk memperlancar arus barang atau kebutuhan masyarakat, dimana menurut Bupati Pangandaran Jeje Wiriadinata imbas dari jembatan ini putus telah dirasakan masyarakat secara langsung.
"Masyarakat ya menderita. Karena pasokan barang ini - yang dikonsumsi masyarakat jadi harganya tiba-tiba naik. Sesuai sama hukum pasar saja. Barang kosong demand tinggi," ujar Bupati Jeje saat mendampingi Wagub.
"Ya kita harus antisipasi dengan jembatan bailey. Dan harus di kiri - kanan jembatan putus ini dibangunnya supaya arus barang tidak terganggu lagi," lanjut Wagub.
Pembangunan jembatan bailey memakan waktu sekitar dua pekan.
Untuk itu, Wagub pun meminta agar pembangunan jembatan tersebut harus segera dilakukan.
"Saya kira harus cepat kalau tidak kasihan juga masyarakat dengan harga yang semakin meningkat barang-barang konsumsinya," pungkas Wagub.
Akibat kejadian tersebut jalur utama lalu lintas dari arah Banjar-Pangandaran dan Jabar-Jateng tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Kejadian ini diakibatkan derasnya arus air Sungai Ciputrapinggan, sehingga jembatan tersebut tertutup air dan patah.(*)