Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, sebagai negara agraris yang kaya akan bahan pangan, tentu harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia dan kesadaran akan kebijakan pertanian dari pemerintah.
Nyatanya, ungkap Netty, masih munculnya permasalahan sosial yang korbannya sebagian besar kelompok marjinal, seperti perempuan dan anak.
Ketika berbicara tentang anak artinya kita berbicara tentang kelanjutan hidup peradaban bangsa.
Maka pada Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Barat Netty menekankan betapa pola asuhan yang benar akan membentuk SDM yang kuat.
Hal ini disampaikannya di hadapan kelompok tani di Gedung Dakwah Desa Sukakarta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis, Rabu (12/10/16).
Perkembangan jaman dari masa ke masa, kata Netty, mempengaruhi pola pikir generasi muda.
Hal itu terjadi pada era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini.
"Sehingga yang menjadi tantangan bagi keluarga petani saat ini karena adanya arus globalisasi yang menjadikan anak hedonisme, anak petani tidak ingin menjadi petani dan adanya pergeseran nilai atau gaya hidup," kata Netty.
Oleh karena itu, Netty berharap pola asuh yang harus dilakukan dengan membangun kebanggaan profesi sebagai tani secara filosofis, mengaktivasi dan mengoptimalkan sentra kegiatan masyarakat, mengenal masa dan pola tanam dan menginisiasi pola pengasuhan.
Serta harus adanya dukungan kebijakan dari pemerintah dengan menyelenggarakan sekolah pertanian, beasiswa anak petani, storage dan adanya outlet.
Dalam kesempatan ini juga Netty meninjau hasil para petani berupa cabai, timun, bawang daun, pepaya dan makanan hasil olahan. Netty juga memberikan bantuan berupa sebuah alat penggiling yang dapat digunakan oleh KTNA Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, Ketua KTNA Provinsi Jawa Barat Oyo Sukarya mengatakan pertemuan antara pemerintah dengan kontak tani dan nelayan sangat penting.
Karena diharapkan para petani dan nelayan mampu menyampaikan aspirasi dan menerima program pemerintah dan pemerintah harus bisa memberikan solusi yang terbaik dalam membantu memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian dan perikanan.
Dihadiri oleh Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, Kepala BKPP Wilayah Priangan Dedi Mulyadi, Ketua KTNA Provinsi Jawa Barat Oyo Sukarya, Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Jawa Barat Kusmayadi Rostaman, Camat Panumbangan Heri Rianto dan sebanyak 200 peserta KTNA se Jawa Barat.(*)