Ia mencontohkan kasus serupa terjadi di penerbangan Singapore Airlines rute Sydney - Singapura pada 2012 silam.
Saat itu, pesawat terpaksa mendarat di Bandara Soekarno-Hatta karena ada penumpang yang sakit serius.
"Meskipun sebenarnya kalau tetap dilanjutkan hanya butuh 45 menit lagi untuk tiba di tempat tujuan," kata dia.
(Baca: Ini Kronologi Meninggalnya Penumpang Versi Garuda)
Sementara terkait tidak diperbolehkannya penumpang bergegas turun ketika tiba di Melbourne, menurut Alvin, itu memang prosedur ketika ada penumpang yang sakit.
Hal itu untuk mempermudah tim medis dan kepolisian menurunkan penumpang yang sakit terlebih dahulu.
"Prioritas otoritas bandara kalau ada yang sakit. Karena kalau penumpang mau turun itu kan sulit petugas bisa masuk dan membawa penumpang yang sakit tadi," kata dia. (Fachri Fachrudin)