Dua pelatih tim juara Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat, Sarno dan Berni Munkar menyatakan, cabang olahraga sepakbola celebral palsy (CP) harus terus dikembangkan.
Menurut mereka, cabang olahraga ini harus disosialisasikan di semua daerah, karena memiliki potensi yang kuat di banyak daerah.
"Kami juga berharap NPCI (National Paralympic Comittee Indonesia,red) mau membuat pengurus sepakbola CP di banyak daerah agar lebih enak mengembangkannya," katanya di Lapangan Progresif, Kota Bandung, di sela-sela pertandingan Peparnas XV.
Menurut mereka, hal ini juga penting karena paralimpian sepakbola CP sebenarnya tidak berbeda dengan umumnya. ‘
Mereka punya kemampuan dan kelebihan yang harus ditunjukkan melalui ajangnya seperti Peparnas ini.
Sedikit perbedaan, kata Sarno, lebih kepada kehati-hatian. Kalau atlet biasa, ada gerakan lari secepatnya lalu berbalik itu tidak apa-apa. Tapi lain halnya dengan pesepakbola CP, resiko cedera misal pada organ tubuh yang terbatas harus diperhitungkan betul sang pelatih.
"Kalo orang Jawa bilang kan geregetan kalo melatih sepak bola, artinya kalo atlet normal nggak terlalu ribet. Kalo ini harus ada tahapan-tahapan karena kemampuan mereka terbatas, jadi perlu kesabaran saja," imbuhnya.
Menurut dia, sokongan Pemprov Kalsel yang luar biasa (mulai memfasilitasi latihan, berangkat, hingga bertanding), sudah seharusnya ditiru pemda lain seluruh Indonesia. Agar kesetaraan terus tercipta di tanah air. Semoga! (*)