TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan surat kepada Presiden RI Joko Widodo terkait rencana demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016.
Selain Fadli Zon, Anggota Komisi XI DPR asal Fraksi PKS Refrizal juga menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Fadli Zon mengatakan dirinya telah bertemu dengan ulama dan kiai dari sejumlah organisasi masyarakat pada 28 Oktober 2016.
Hasil pertemuan itu lalu disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Ada keinginan perwakilan dari tokoh-tokoh itu bertemu presiden langsung. Itu yang disampaikam mereka kepada saya dan sudah saya teruskan ke presiden dalam bentuk surat," kata Fadli Zon di Jakarta, Selasa (1/10/2016).
Berikut surat Fadli Zon kepada Presiden Jokowi:
Jakarta 28 Oktober 2016
Yth. Presiden Republik Indonesia
Dengan hormat kami beritahukan bahwa Pimpinan DPR RI telah menerima audiensi para Kiai se-Jawa pada tanggal 28 Oktober 2016. Pada audiensi tersebut para Kiai, Habaib dan Tokoh-tokoh Umat Islam dari berbagai organisasi massa (ormas) menyampaikan rencana aksi Bela Islam II pada tanggal 4 November 2016. Aksi ini dimaksudkan sebagai bentuj keprihatinan terhadap tindak penistaan terhadap Al-Quran dan tak berkaitan dengan masalah SARA atau Pilkada.
Pada aksi tanggal 4 November 2016, para Kiai, Habaib dan Tokoh-tokoh Umat Islam tersebut meminta agar para peserta aksi damai ini mendapatkan perlindungan dan pengawaaan dari aparat kepolisian yang bertugas. Mereka menyampaikan keinginan untuk bertemu langsunh Saudara Presiden RI terkait aspirasi proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Saudara Basuki Tjahaja Purnama. Mereka juga meminta Saudara Presiden RI untuk tidak melakukan intervensi melindungi Saudara Basuki Tjahaja Purnama dalam proses hukum, mengingat persamaan setiap warga negara didepan hukum (pasal 27 UUD 1945).
Atas perhatiannya dan kerjasama saudara kami ucapkan terima kasih.
Wakil Ketua DPR
Fadli Zon
Anggota Komisi XI DPR asal PKS Refrizal juga menyampaikan surat terbuka terkait demonstrasi 4 November 2016.