Hal tersebut ditandai adanya perintah tembak di tempat dan akan memakaikan rok bagi polisi yang tidak berani melakukan tembak di tempat yang kemudian pernyataan itu dibantah.
Kemudian akan menurukan polisi berjubah dan bersorban.
Padahal, hal itu akan sangat merugikan Polri, apalagi jika polisi yang berjubah dan bersorban itu menjadi korban, jika terjadi bentrok.
"Untuk itu IPW mendesak agar Polri membatalkan rencananya untuk menurunkan polisi berjubah dan bersorban. IPW tetap berharap Polri tetap profesional dan proporsional dan jangan lebay," tambahnya.
Puluhan aparat kepolisian memakai sorban dan peci berwarna putih ikut ambil bagian dalam apel gelar pasukan.
Gelar pasukan dilakukan dalam rangka kesiapan tahapan inti kampanye Pilkada serentak 2017, di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016) pagi.
Berdasarkan pantauan, mereka berbaris sama seperti pasukan dari TNI, Polri, dan Satpol PP lainnya.
Rencananya, mereka akan dilibatkan mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar di DKI Jakarta, pada Jumat (4/11/2016).
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga melakukan pengecekan pasukan itu.
Saat sedang dilakukan pengecekan pasukan, 'polisi islami' itu mengucapkan kalimat-kalimat mengagung-agungkan nama Tuhan.