TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono turun langsung ke Batam untuk mengawal proses pencarian serta proses pemulangan TKI korban tenggelamnya kapal speedboat di perairan Batam pada Rabu (2/11) dini hari.
Menurut Hermono, hingga Jumat (4/11) siang, jumlah korban ditemukan sudah mencapai 54 orang. Adapun korban yang selamat tercatat sebanyak 41 orang dengan perincian 39 orang penumpang dan 2 ABK.
"Dengan demikian korban yang masih dicari sebanyak 6 orang lagi," kata Hermono, dalam keterangannya langsung dari Batam, Jumat (4/11/2016).
Dari korban yang telah ditemukan itu, satu diantaranya sudah dimakamkan oleh pihak keluarga. Kemudian jenazah korban yang sudah teridentifikasi sebanyak 12 orang.
"Saat ini korban yang sudah ditemukan itu masih proses identivikasi oleh DVI," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Hermono, proses pencarian yang dipimpin oleh Basarnas didukung oleh TNI, Polri dan masyarakat nelayan masih terus dilakukan. Pihaknya berharap korban yang belum ditemukan dapat segera ditemukan.
Hermono yang saat ini bersama Kepala BP3TKI Tanjung Pinang, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, berada di lapangan menyatakan kepada Tim Humas BNP2TKI, bahwa pihaknya akan mengawal pemulangan para korban hingga diterima oleh keluarganya.
Selain itu, BNP2TKI juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban, untuk meringankan proses pemakaman.
Kabag Humas BNP2TKI, Servulus Bobo Riti, mengingatkan kembali kepada keluarga korban atau semua pihak yang pihak yang memerlukan perkembangan terbaru atas penanganan musibah kapal naas tersebut melalui nomor telepon Posko BNP2TKI: 082213671991, 08121424760.
Seperti di ketahui, pada Rabu dini hari kapal yang mengangkut TKI yang diduga unprosedural dari Malaysia tenggelam di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kapal tersebut mengangkut 96 orang, diantaranya perempuan dan anak-anak.