TRIBUNNEWS.COM -- KADER HMI Ismail Ibrahim sempat menitipkan pesan kepada istri Anggota DPD Basri Salama tidak lama setelah polisi menangkapnya. Ismail meminta agar buku-buku miliknya dibawa ke tahanan.
"Kalau saya ditahan, tolong bawakan buku untuk saya," kata Basri menirukan ucapan Ismail kepada istrinya.
Menurut Basri, Ismail memang gemar membaca berbagai buku untuk dijadikan referensi perkuliahan maupun aktivitas berorganisasi. Dikatakannya, berbagai buku mulai dari pelajaran, hingga filsafat dibaca oleh pria asal Tidore tersebut.
"Jadi memang anak ini (Ismail Ibrahim) rajin membaca. Buku-bukunya banyak untuk dibacanya. Semalam pun ia berpesan agar membawakan bukunya kalau ia sampai ditahan," kata Basri.
Saking banyaknya buku milik Ismail lanjut Basri sampai mengalahkan jumlah baju yang dibawa saat pindah ke kediaman Basri. Dikatakannya, buku-buku milik Ismail saat pindah ke kediamannya mencapai dua kardus, sementara baju-bajunya hanya satu kardus.
"Anak ini sangat menggemari buku. Kalau saya kasih uang, uang itu selalu dibelikan buku. Buku apa saja ia baca," tutur Basri Salama.
Masih kata Basri, semenjak Ismail tinggal di rumahnya, tidak banyak tingkah aneh yang dilakukan oleh Ismail yang kini menempuh kuliah semester 5 di sebuah kampus swasta di Jakarta. Menurutnya, Ismail merupakan sosok yang taat beribadah dan pintar mengaji.
"Anaknya taat beribadah, ngajinya fasih. Dia juga rajin membantu saya di rumah ini, seperti beres-beres rumah atau menjaga anak saya," kata Basri.
Kemeja Favorit
Basari Salama menceritakan sosok aktivis HMI Ismail Ibrahim (?23). Ismail dikenalnya sebagai sosok yang sederhana. Saking sederhananya, kemeja yang dikenakan oleh Ismail pun selalu sama dalam setiap kesempatan.
Kemeja yang dipakai oleh Ismail itu pun membuat publik dapat dengan mudah mengenali mahasiswa semester lima tersebut. Pasalnya foto Ismail yang terlihat marah di depan Istana Negara memakai kemeja yang sama di berbagai kesempatan.
Kemeja yang dimaksud Basari bermotif kotak-kotak diagonal dan berlengan pendek.
"Kemeja Ismail yang muncul di viral media memang itu yang selalu dipakai. Karena dia memang orang yang sederhana," kata Basari.
Senator asal Tidore itu menuturkan, dirinya kerap memberikan baju kepada Ismail untuk digunakan saat berkuliah. Namun, Ismail kerap menolak pemberian dari Basari.
"Dia itu tidak mudah menerima pemberian dari orang lain. Kalau saya tidak paksa pakai baju dari saya, dia tidak mau memakainya," tutur Basari Salama.
Masih kata Basari, mengenai kemeja yang dipakai Ismail, menurutnya itu ciri khas dari mahasiswa semester lima itu. Dikatakannya, setiap habis memakai kemeja tersebut, Ismail selalu mencucinya untuk dipakai keesokan harinya.
"Kalau kemeja itu dipakai, malamnya dicuci dan besoknya dipakai lagi. Itu yang selalu dilakukan sama Ismail," tutur Basari Salama.
Kesederhanaan Ismail, kata Basari juga dapat dilihat kesehariannya saat menjalani perkuliahan. Dikatakannya, ia sudah menyediakan sepeda motor untuk Ismail berkuliah, namun kendaraan roda dua itu tidak dipakainya.
"Kuliah saja jalan kaki, pergi-pulang jalan kaki. Ada motor tapi tidak dipakai oleh dia," ucap Basari Salama.
Lebih jauh Basari mengatakan, semangat Ismail untuk belajar di Jakarta cukup besar. Dikatakannya, Ismail mencari uang selama satu tahun agar bisa menempuh pendidikan di Ibu Kota.
"Dia setelah lulus SMA selama setahun bekerja mencari uang, dan uang itu digunakan untuk kuliah di Jakarta," kata Basari Salama.(tribunnews/zulfikar)