Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pandangannya soal aksi demo di hadapan ratusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia pada acara Pra Temu BEM Nusantara ke-IX di Gelanggang mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2016).
Dalam kesempatan itu, Gatot mengingatkan agar generasi muda mewaspadai aksi demo yang mengarah kepada memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sehingga kita harus memelihara Kebhinekaan karena itu adalah satu kekuatan yang maha dahsyat," kata Jenderal Gatot.
"Mahasiswa kalau melaksanakan demo harus gunakan akal pikiran dan hati nurani serta harus cek benar secara jelas, apa yang didemokan harus mempunyai solusi agar bangsa lebih baik. Silakan demo, tapi jangan sampai demo dikendalikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tambahnya.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, bahwa setiap warga negara secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat.
Hal ini sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Sebagai mahasiswa harus memahami bahwa sejak awal berdirinya bangsa ini, yang bergerak adalah mahasiswa dengan Sumpah Pemuda di seluruh nusantara," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip kalimat yang disampaikan oleh Bung Karno.
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri, maka cegah hasutan, cegah provokasi, dan cegah adu domba terhadap rakyat," kata Gatot.