News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teror Bom di Samarinda

Intan, Cinta yang Tak Pernah Bisa Direnggut

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Intan Olivia yang beredar di media sosial.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tak pernah kita dengar adanya kasus teror.

Kerukunan umat beragama berjalan harmonis dan tak pernah ada persoalan isu SARA yang bergelora di sana.

Bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin merupakan aksi teror pertama terjadi di Samarinda.

Ledakan bom molotov terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) pukul 10.10 Wita.

Ketika itu sebagian jemaah gereja tengah beribadah, sedangkan sebagian lainnya berada di area parkir.

Akibat kejadian ini, empat Balita mengalami luka bakar.

Seperti diberitakan, hari ini seorang bocah korban bom molotov itu meninggal dunia lantaran menderita luka bakar 70 persen, dengan kondisi tubuh yang sebagian besar hangus terbakar api.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Intan Marbun (3) yang merupakan satu dari empat anak yang menjadi korban teror tersebut.

Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam keterangannya mengutuk keras pelakunya dan berharap pihak kepolisian memberi hukuman paling berat.

"PSI meminta pihak aparat untuk bertindak cepat, tanggap, dan tegas menumpas teroris di bumi pertiwi ini. Negeri ini tak kan pernah aman bila aparat gagap dan tidak tegas," kata Grace, Senin (14/11/2016).

Selain itu, PSI juga mengingatkan seluruh masyarakat Samarinda khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk merawat kultur harmoni, kebajikan, kebhinnekaan, dan keragaman di Indonesia.

"Selamat jalan Intan Marbun, engkau akan terus menjadi intan pengingat betapa selalu ada pihak yang tidak menghendaki Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menghiasi rumah Indonesia ini," kata Grace.

"Kepada pelaku teror di mana pun berada, jumlah kami tidak akan pernah habis. Para pembela kebajikan dan keragaman. Bom yang merenggut nyawa Adik kami Intan Marbun sesungguhnya telah mengantarkan kilau Intan ke Sorga. Sementara kejahatan kemanusiaan yang kalian lakukan akan tercatat abadi sebagai sebuah kepengecutan dalam sejarah bangsa Indonesia," Grace menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini