News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teror Bom di Samarinda

Penegak Hukum Harus Awasi Daftar Pelaku Teror Secara Ketat

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Charles Honoris

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menegaskan pemboman gereja Oikumene di Samarinda merupakan tindakan biadab. Charles meminta lelaku dihukum seberat-beratnya.

Politikus PDIP itu mendesak aparat penegak hukum harus segera membongkar motif dan jaringan dari pelaku teror tersebut. Apalagi, pelaku sudah pernah dipenjara karena pidana terorisme.

"Oleh karena itu seharusnya pelaku sudah masuk watchlist aparat penegak hukum," kata Charles melalui pesan singkat, Senin (14/11/2016).

Charles Honoris meminta keseriusan Polri, BIN dan BNPT untuk mencermati, melakukan infiltrasi dan mengawasi jaringan orang-orang yang sudah masuk dalam daftar pengawasan terorisme.

"Negara juga harus waspada agar aksi-aksi teror tidak ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah," kata Charles.

Sebelumnya diberitakan, ‎Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan Juhanda alias Jo (37) pelaku pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan llir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya, pelaku ‎akan diserahkan ke Densus 88 Mabes Polri untuk pengusutan lebih lanjut mengenai jaringan kelompok teror.

"Pelakunya sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah diamankan juga. Kena UU terorisme," terang Boy Rafli Amar, Senin (14/11/2016) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Untuk diketahui, atas peristiwa itu, satu korban yakni Intan olivia (3) meninggal dunia, dimana sebelumnya korban sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Abdil Wahab Sjahranie, Samarindah.

Sementara itu, ‎tiga korban lainnya yaitu Triniti Hutahaen, Anita Christabel, dan Alfarou Sinaga masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Seluruh korban atas peristiwa itu adalah anak-anak karena saat kejadian mereka sedang bermain di lokasi parkiran gereja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini