Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla prihatin dan sedih ada orang melemparkan bom molotov ke muka Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
"Priatin dan bersedih atas korban karena korban kemarin. Ini juga sekali lagi memberikan kita peringatan," ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
Ia mengingatkan paham radikalisme masih berkembang di Indonesia dan pengikutnya belum semuanya tertangkap. JK mendorong Polri menangkap pelaku teror.
"Itulah upaya pemerintah, polisi, TNI, untuk menjaga dan juga tentu melawan teroris itu harus jadi prioritas," sambung JK.
Cara-cara untuk menumpas paham radikal yang sudah dilakukan selama ini salah satunya melalui pendidikan. Dari sisi keamanan pemerintah pasti menindak para pelaku.