TRIBUNNEWS.COM – Upaya Penjangkauan Masyarakat terhadap Jelajah 3ENDS sebentar lagi akan dilaksanakan di Bandung pada 19-20 November nanti.
Dicetuskan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), definisi Jelajah 3ENDS sendiri adalah akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan.
3ENDS di Bandung rencananya akan menghadirkan pertunjukan seni, budaya, serta seminar-seminar yang menghadirkan pembicara, tokoh inspiratif, serta para korban yang berbagi pengalaman mereka terhadap permasalahan Jelajah 3ENDS ini.
Salah satunya Mimih handayani, 51 tahun, yang menjadi korban Perdagangan Orang. Kepada tim tribunnews, Mimih mengungkap kejadian ini terjadi pada tahun 2010 lalu.
“Dulu saya kan pernah menjadi TKW di Arab Saudi, pada 2010 saya ingin menjadi TKW lagi di Malaysia. Namun karena passport saya mati, saya memutuskan menggunakan jasa orang ketiga untuk berangkat ke Malaysia,” ungkap Mimih.
Mimih juga mengungkapkan pada awalnya, ia tak sempat curiga terhadap pelaku, karena menurutnya pelaku tidak seperti penipu.
“Orang itu (pelaku) tampak seperti orang kaya, saya pikir ga mungkin dia menipu. Dia juga sangat menyakinkan, sangat bermulut manis sehingga saya percaya saja dengannya,” kata Mimih.
Ia bersama sembilan orang lainnya yang berasal dari Jakarta dan Jawa Barat, berangkat ke Pontianak untuk persiapan ke Malaysia. Namun sesampainya di Pontianak, ia bersama 41 orang yang berada disana malah disekap.
“Kami dikurung, dikunci, ga bisa keluar sama sekali. Kami ketakutan. Rumah yang kami tinggali juga dijaga oleh satpam, pengamanan sangat ketat. Tetapi kejamnya lagi, kami hanya diberi satu karung beras untuk satu bulan,” ujar Mimih.
Selama dalam kurungan tersebut, Mimih selalu mencari cara untuk kabur, hingga akhirnya ia beserta tiga orang korban lainnya berhasil kabur.
“Kita kabur dari atas rumah pake kain yang diikat-ikatkan. Setelah itu, kami langsung kabur ke kantor polisi,” tutur Mimih.
Setelah itu, Mimih berserta korban lain dan polisi akhirnya kembali ke rumah itu untuk membebaskan para korban lainnya. Semua korban akhirnya bebas dan para pelaku berhasil ditangkap.
Untungnya, tambah Mimih, dengan bantuan pemerintah kota Pontianak, ia berhasil kembali ke Bandung dan berkumpul kembali bersama keluarganya.
Kepada Tribunnews.com, Mimih berharap bahwa jangan ada lagi korban Perdagangan Orang. Ia juga semakin optimis hal ini bisa terjadi dengan Upaya Penjangkauan Masyarakat terhadap Jelajah 3ENDS yang dilakukan oleh KPPPA.
“Saya optimis kegiatan Jelajah 3ENDS ini bisa membuat masyarakat sadar supaya tidak cepat terpengaruh dengan janji-janji manis. Mereka juga jangan cepat percaya pada pelaku Perdagangan Orang, walaupun tampang mereka sangat menyakinkan,” ungkap Mimih